Pada
seperangkat komputer, power supply merupakan pembagi daya untuk
periferal di dalam casing. Meski memiliki peranan penting, power supply
relatif kurang mendapatkan perhatian ketika pengguna akan merakit PC.
Sebenarnya apa sih yang perlu kita cermati dari power supply?
Power
Supply Unit (PSU) merupakan komponen yang menyuplai daya untuk
komputer. Ia dibuat untuk mengonversi daya AC 100-120V (standar Amerika
utara dan Jepang) atau 220-240 (standar Asia, Eropa, dan Australia) ke
daya DC yang digunakan oleh komponen komputer. Beberapa power supply
menggunakan switch untuk berpindah dari 115V dan 230V sedangkan lainnya
memiliki sensor otomatis yang mampu mendukung voltase di kisaran
100-230V tersebut.
Seperti komponen pendukung PC
lainnya, power supply juga terus mengalami perbaikan dari sisi
teknologi. Pada produk-produk PSU terkini umumnya sudah dilengkapi
dengan proteksi terhadap daya/tegangan yang berlebih, suhu yang terlalu
tinggi, efisiensi penggunaan daya yang lebih baik, serta tentunya
dukungan terhadap kebutuhan daya perangkat pendukung PC terkini.
Saat
ini spesifikasi standar untuk power supply PC adalah ATX 2.2. Standar
tersebut mulai diumumkan pada tahun 2004. Standarisasi dibuat untuk
memungkinkan PSU merek dan tipe apapun agar bisa dipasangkan di komputer
yang memiliki beragam komponen pendukung. Perbedaan antara ATX 2.2
dengan standar sebelumnya adalah pada penggunaan konektor power utama
yang 20 pin menjadi 24 pin untuk mendukung kebutuhan daya PCI Express,
mengupdate toleransi di rail 3,3v, dan menghilangkan konektor Aux power
yang sudah tidak umum dibutuhkan.
Beberapa hal yang
penting untuk diperhatikan pada power supply selain kapasitas daya
maksimum ataupun daya terus-menerus yang mampu dihantarkan misalnya
adalah efisiensi energi serta standar 80 Plus. Apa itu?
80 Plus untuk Efisiensi Energi
Untuk efisiensi energi pada power supply, kini ada standar/sertifikasi yang namanya 80 Plus. Produk-produk power supply yang mampu memberikan efisiensi energi 80% bisa mendapatkan sertifikasi tersebut. Bila sudah mendukung 80 Plus, power supply yang sedang bekerja dengan load antara 20 sampai 100% harus mampu memberikan efisiensi daya minimal 80% dibandingkan power supply biasa.
Power supply yang saat ini beredar umumnya memiliki tingkat efisiensi energi antara 65-85%. Kita ambil contoh. Sebuah power supply merek X memiliki efisiensi daya 75%. Artinya, untuk menghasilkan output DC sebesar 150 watt bagi komponen-komponen pada PC (misalnya), power supply membutuhkan input AC sebesar 200 watt dan membuang sisanya (sebesar 25%) dalam bentuk panas.
Untuk efisiensi energi pada power supply, kini ada standar/sertifikasi yang namanya 80 Plus. Produk-produk power supply yang mampu memberikan efisiensi energi 80% bisa mendapatkan sertifikasi tersebut. Bila sudah mendukung 80 Plus, power supply yang sedang bekerja dengan load antara 20 sampai 100% harus mampu memberikan efisiensi daya minimal 80% dibandingkan power supply biasa.
Power supply yang saat ini beredar umumnya memiliki tingkat efisiensi energi antara 65-85%. Kita ambil contoh. Sebuah power supply merek X memiliki efisiensi daya 75%. Artinya, untuk menghasilkan output DC sebesar 150 watt bagi komponen-komponen pada PC (misalnya), power supply membutuhkan input AC sebesar 200 watt dan membuang sisanya (sebesar 25%) dalam bentuk panas.
Nah,
power supply yang memiliki kualitas tinggi mampu memberikan efisiensi
energi hingga 80% lebih. Semakin tinggi tingkat efisiensi energi, maka
semakin rendah kebutuhan input daya AC dan juga tidak perlu menggunakan
pendinginan yang terlalu berlebihan. Sebagai contoh lagi. Untuk
menghasilkan output DC sebesar 150 watt, power supply merek Y dengan
efisiensi energi 80% hanya membutuhkan pasokan input AC sebesar 188 watt
saja. Bandingkan penghematan listrik yang digunakan dan panas yang
dikeluarkan dengan power supply merek X di atas.
Di
luaran mungkin ada power supply yang mampu memberikan daya hingga 85%
tetapi tidak mendapatkan sertifikasi 80 Plus. Kenapa? Ini karena pada
kondisi load dan suhu kerja tertentu, efisiensi daya yang ia hasilkan
tidak mencapai 80%. Padahal 80 Plus mensyaratkan efisiensi daya minimal
80% pada kondisi apapun. Ini yang penting untuk diperhatikan.
Umumnya,
bila sebuah power supply sudah mendapatkan sertifikasi 80 Plus, pada
kemasan penjualannya terpampang logo 80 Plus di sana (lihat Gambar 2).
Di situs resmi sang produsen power supply juga biasanya informasi
mengenai dukungan 80 Plus juga disebutkan. Cara lain untuk memeriksanya
adalah mengunjungi situs www.80plus.org/manu/psu/manu_psu.htm. Di sana
tersedia daftar merek dan tipe power supply yang saat ini sudah
mendapatkan sertifikasi 80 Plus. Ini bisa menjadi salah satu patokan
untuk Anda ketika akan membeli power supply atau memeriksa apakah power
supply yang Anda miliki sudah mendukung 80 Plus atau belum.
Lalu,
apa efek samping dari 80 Plus? Efisiensi tinggi berarti menghemat biaya
yang harus Anda keluarkan untuk membayar tagihan listrik. Selain itu,
tingkat suhu yang dihasilkan oleh power supply juga menjadi semakin
rendah. Ini juga berefek pada usia komponen di dalam PC Anda tersebut
yang bisa menjadi sedikit lebih panjang. Kemungkinan seringnya terjadi
kerusakan akibat panas yang berlebih bisa dikurangi.
Efek
samping lanjutan berikutnya adalah, pendinginan yang dibutuhkan untuk
power supply yang mendukung 80 Plus menjadi tidak perlu berlebihan.
Cukup didinginkan dengan fan biasa yang memiliki putaran kipas rendah.
Artinya, tingkat kebisinganpun menjadi semakin rendah.
Hal
lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah memastikan kapasitas
power supply dengan kebutuhan daya komponen-komponen yang ada di dalam
PC. Tingkat efisiensi energi dari power supply biasanya turun ketika
load rendah. Umumnya, kondisi di mana power supply memberikan efisiensi
terbaiknya adalah ketika load yang ia tanggung adalah antara 50% sampai
75% dari kemampuan maksimalnya.
Salah satu aturan tak
tertulis yang berlaku adalah, kalau sistem yang digunakan kira-kira
membutuhkan daya kurang dari separuh kapasitas maksimal dari PSU, maka
PSU tersebut akan menjadi kurang efisien dan malah lebih boros energi.
Jadi, kalau Anda belum menggunakan sistem berbasis SLI atau CrossFire
ataupun tidak banyak memasang periferal di PC, Anda tidak perlu
menggunakan PSU berkapasitas besar.
- Cara mengecek Power Supply yang bagus adalah sebagai berikut :
1. cek kabel power menggunakan multimeter, next….
2.
cek pin yang kaki 3 dibelakang, yakinkan connector yang terpasag
betul-betul fix, yakinkan dengan menggunakan multimeter…. kalau sudah
ok…. next
3. cek adaptornya, biasanya dirangkaiannya ada komponen yang rusak. dicek dulu siapa tahu ada yang gosong/hangus… ok…. next
- dicek pake multimeter disetiap kabel keluaran kalau tidak ada voltase, berarti diseputaran kabelnya ada yang putus…..
Perangkat
komputer mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama
lain. Processor, mainboard, memory, hardisk, VGA, CD/DVD, dan komponen
lain yang terpasang didalam sebuah casing hanya akan bekerja bila
didukung oleh satu perangkat penting yaitu Power Supply (PSU). Sesuai
dengan namanya, power supply adalah pemasok utama daya listrik ke
komponen-komponen sebuah komputer. Selain itu, perangkat ini juga
berfungsi mengubah tegangan AC ke DC. Umumnya voltase yang dikeluarkan
oleh Power Supply komputer adalah +3,3Volt, +5 Volt, +12 Volt, -5 Volt,
-12 Volt, dan + 5 Volt Stand By.
Kebanyakan orang
kurang memperhatikan keberadaan komponen power supply, karena biasanya
ketika membeli sebuah casing komputer sudah termasuk power supply
didalamnya, serta dengan daya yang macam-macam misalnya 350 Watt, 450
Watt, 500 Watt, dan lain sebagainya. Padahal keberadaan power supply ini
turut mempengaruhi harga casing.
Mungkin akan terasa menarik bagi Anda jika mendapati casing dengan harga sekitar Rp. 200.000 sampai dengan Rp. 300.000, termasuk komponen power supply dengan wattage yang besar misalnya 500 Watt. Namun justru disinilah bahaya yang siap mengancam komputer anda, karena dengan harga yang seperti tersebut diatas, bisa dipastikan anda tidak akan memperoleh komponen power supply yang berkualitas. Harga untuk sebuah power supply yang berkualitas baik berkisar antara Rp. 400.000 sampai dengan Rp. 2 juta. Memang terasa mahal dibandingkan dengan harga casing itu sendiri.
Power supply ibarat sebuah jantung. Komponen lain dalam komputer harus disuplai tenaga oleh jantung yang bagus dan sehat, agar bekerja dengan semestinya. Hal yang paling sering menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen komputer sebagian besar adalah akibat power supply murahan denga kualitas kurang bagus. Karena itu, jangan menganggap enteng kebutuhan akan power supply yang berkualitas baik.
Mungkin akan terasa menarik bagi Anda jika mendapati casing dengan harga sekitar Rp. 200.000 sampai dengan Rp. 300.000, termasuk komponen power supply dengan wattage yang besar misalnya 500 Watt. Namun justru disinilah bahaya yang siap mengancam komputer anda, karena dengan harga yang seperti tersebut diatas, bisa dipastikan anda tidak akan memperoleh komponen power supply yang berkualitas. Harga untuk sebuah power supply yang berkualitas baik berkisar antara Rp. 400.000 sampai dengan Rp. 2 juta. Memang terasa mahal dibandingkan dengan harga casing itu sendiri.
Power supply ibarat sebuah jantung. Komponen lain dalam komputer harus disuplai tenaga oleh jantung yang bagus dan sehat, agar bekerja dengan semestinya. Hal yang paling sering menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen komputer sebagian besar adalah akibat power supply murahan denga kualitas kurang bagus. Karena itu, jangan menganggap enteng kebutuhan akan power supply yang berkualitas baik.
1. Harga Lumayan Mahal.
Gambar : Kiri PSU Standar , Kanan PSU Bagus (True Power)
Untuk
350 Watt harga berkisar Rp. 400 ribu, 400 Watt harga berkisar Rp. 450
ribu sampai dengan Rp.500 ribu, sedangkan 500 Watt harga berkisar Rp.
600 ribu sampai dengan Rp. 850 ribuan. Untuk wattage yang lebih besar,
harga dipastikan lebih mahal lagi. Harga mahal ini merupakan kompensasi
dari komponen yang memang memiliki kualitas yang bagus dan lebih tahan
lama.
2. Berat power supply lebih dari power supply biasa.
Gambar : Kiri PSU Standar Berat 1Kg ,Kanan PSU Bagus Berat 2 Kg
Secara
fisik, bobot power supply yang baik lebih berat dari yang biaa saja.
Hal ini disebabkan karena power supply yang bagus menggunakan bahan –
bahan terpilih, misalnya kabel-kabelnya memiliki serat tembaga yang
lebih tebal, kapasitor yang ada didalamnya menggunakan kapasitor yang
lebih banyak jumlahnya, dan lilitan kabel pada kumparan-kumparannya pun
lebih banyak. Selain itu, power supply yang bagus, biasanya menggunakan
kabel berlapis yang sering disebut dengan cable sleeving.
3. Memiliki UL Number
Gambar : E190414 (UL Number)
UL
number merupakan tanda produsen sebuah power supply. Dengan mengetahui
identitas produsen/pabrik power supply tersebut kita dapat mengetahui
apakah kualifikasi produknya telah bersertifikasi internasional. UL
Number ini dapat di cek secara online lewat situs :
http://www.ul.com/database/.
4. Memiliki label spesifikasi voltase dan ampere yang digunakan, melekat di body power supply.
Gambar : Spesifikasi PSU
Jika kita mengukur dengan Voltmeter atau Ampere meter, spesifikasi yang ada pada label tersebut sama persis dengan yang hasil pengukuran yang tertera.
- Mempunyai kemampuan lain, misalnya:
-Active PFC (Power Factor Correction), yaitu rangkaian khusus yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien komsumsi daya listrik.
-Over Voltage Protection, yaitu kemampuan power supply untuk mencegah kerusakan komponen yang terhubung karena adanya lonjakan voltase listrik yang tiba-tiba.
-Continuous Output, yaitu kemampuan power supply untuk memberikan daya setiap saat dibutuhkan.
-Dan kemampuan lain yang biasanya berbeda-beda sesuai merk.
Power supply merupakan jantung dari sebuah komputer, karena semua sumber daya listrik dari komponen komputer disupply dari power supply. Power supply berfungsi mengubah arus AC menjadi arus DC untuk didistribusikan ke berbagai macam komponen pada komputer. Daya power supply berkisar 150 watt sampai 350 watt.
Untuk daya 150 watt sudah jarang dijumpai karena hanya digunakan untuk komputer yang sederhana tanpa banyak komponen tambahan. Sedangkan jika dalam sebuah komputer yang memiliki beberapa banyak komponen misal: CD-ROM, CD-RW, dan menggunakan banyak hard disk direkomendasikan menggunakan power supply 300 watt atau lebih besar.
Perawatan yang perlu dilakukan untuk merawat power supply adalah dengan memperhatikan kelancaran fan pada power supply. Karena fan inilah yang mampu mengurangi panas pada power supply. Selain itu perlu ditambahkan sebuah alat yang sering disebut stabilizer tegangan, karena dengan alat ini akan meringankan kerja dari power supply sehingga akan mengurangi panas yang dikeluarkan oleh power supply.
Masalah Pada Power Supply
Gejala
: Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di
monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power
supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi
: Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang
dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off
dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika
sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk
meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini
bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk,
kerusakan ada pada kabel power.
Masalah
: Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di
monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power
supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
Solusi
: lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon
berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya
sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang
baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan
: Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda
menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika
ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card
dan Memory.
MELAKUKAN PERAWATAN PADA POWER SUPPLY
Power
Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan
tegangan + 12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk
mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh
power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC
dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar
200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 -
20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk drive, hard
disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada
slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai berikut :
[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
[4]. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.
[5]. Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
[6]. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.
[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai berikut :
[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
[4]. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.
[5]. Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
[6]. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.
[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi.
MELAKUKAN PERBAIKAN PADA POWER SUPPLY
- Power Led Tidak Menyala dan Kipas Power Supply Tidak Menyala
Jika lampu power led tidak menyala dan kipas pendingin power supply tidak menyala kecurigaan pertama tentu harus dialamatkan pada sumber listrik itu sendiri. Kadangkala, listrik yang bervoltase terlalu rendah juga membuat PC diam seribu bahasa ketika diberikan daya padanya.
Apabila komputer memiliki masalah seperti itu, cara mengatasinya adalah : Pastikan bahwa tersedia suplai listrik dari jala-jala listrik. Gunakan multimeter atau test pen untuk menguji ketersediaan suplai listrik di tempat colokan. Sementara, tegangan yang terlampau rendah hanya bisa diatasi dengan memasang UPS atau stabilizer. Bila listrik normal, periksa seluruh jalur kabel yang menghubungkan power supply pada PC ke jala listrik. Untuk amannya, bila PC anda ada di rumah, nyalakan komputer pada waktu siang hari ketika voltase jaringan listrik belum berada pada beban puncak. Beban puncak listrik menyebabkan voltase turun, dan ini biasanya terjadi pada waktu sore atau malam hari. Untuk memeriksa power supply lewat cara praktis, anda bisa menghubungpendekkan jalur kabel pada power supply lewat lubang diujung kabel menggunakan kawat pendek. Atau anda juga dapat menggunakan multimeter.
- Power Led Tidak Menyala, Kipas Power Supply Berputar, Tetapi Sistem Tidak Hidup.
Jika lampu power tidak menyala, kipas pendingin power supply berputar, sedangkan sistem tidak mau menyala, maka ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama power suplai tegangan listrik dari rumah anda terlampau rendah, atau kemungkinan kedua, terjadi kerusakan pada output power supply yang ada pada CPU anda.
Apabila masalah tersebut terjadi pada komputer, maka pastikan terlebih dahulu bahwa suplai tegangan cukup. Tegangan yang terlalu kecil akan membuat power suplai tidak dapat berfungsi normal. Gunakan voltmeter untuk mengukur tegangan output yang keluar dari power suplai. Biasanya, tegangan output yang keluar dari power suplai berukutan +5 volt. Bila sinyal voltase tidak terdeteksi atau terlampau lemah, kemungkinan kerusakan ada pada power suplai. Ganti power suplai di CPU anda. - Power Led Menyala, Tetapi Tidak Ada Sistem Yang Terdeteksi.
Jika lampu power menyala, sedangkan tidak ada aktivitas sistem yang terdeteksi maka kemungkinan terbesar output voltase yang disediakan power supply ke motherboard dan komponen lainnya terlampau rendah. Sinyal voltase DC harus terdeteksi pada setiap kabel yang terhubung pada komponen seperti motherboard, harddisk, floppy, dan peranti lainnya. Kemungkinan lainnya, terdapat hubungan pendek pada salah satu atau beberapa komponen.
Apabila masalah tersebut terjadi pada komputer, tindakan yang harus dilakukan adalah periksa terlebih dahulu output voltase. Bila ini beres, lakukan pemeriksaan pada heatsing fan dan prosessor pada soketnya. Pastikan bahwa heatsing fan sudah tercolok ke salah satu sumber daya listrik dari motherboard. Pastikan pula bahwa processor sudah duduk dengan tepat dan terkunci rapat. Setelah itu anda perlu memeriksa semua card-card yang terpasang dan semua komponen yang terhubung dengan power supply. Bila terdapat card yang tidak tertancap dengan sempurna, posisi semacam ini dapat membuat hubungan pendek dan membuat sistem tidak menyala. Pastikan pula bahwa pada motherboard tidak terdapat gangguan yang membuat sirkuitnya terganggu. Sekru, kabel, atau kotoran lain yang melekat pada motherboard dapat menyebabkan terjadinya hubungan pendek. Sekerup-sekerup pengunci yang menghubungkan motherboard dengan casing juga bisa menyebabkan hubungan pendek sehingga komputer pingsan tak mau bekerja. Gunakan plastik pelindung atau bahan lain yang bersifat isolator untuk menghindari hubungan pendek ini. Bila tetap tidak menyala, cobalah merangkai komponen diluar casing dan jalankan sistem diluar casing. - Power Led Menyala, Tetapi Terdengar Dua Kali atau Lebih Bunyi "Beep".
Jika lampu power menyala, tetapi terdengar bunyi dua kali atau lebih bunyi "beep" maka masalahnya adalah tidak adanya sinyal video didalam PC anda.
Apabila masalah itu yang terjadi maka solusinya adalah periksa terlebih dahulu video card anda. Masalah satu ini bisa menyebabkan komputer menjadi hang dan menghentikan proses loading ke sistem operasi. Pastikan bahwa video card anda dan tertancap dengan benar. Bunyi beep adalah sinyal yang dikirimkan oleh PC tatkala melewati proses POST (Power On Test Self). Karakteristik bunyi pada proses ini berbeda antara sistem PC yang satu dengan yang lain, tergantung dari tipe BIOS yang digunakan.
- Power Led Menyala, Tetapi Muncul Bunyi "Beep" Terus Menerus.
Jika lampu power menyala, tetapi terdengar bunyi "beep" terus menerus, maka masalah yang terjadi adalah tidak ada sistem memori di dalam PC.
Apabila masalah tersebut yang terjadi, tindakan yang harus diambil adalah periksa apakah memori anda bekerja dengan baik dan tertancap secara benar. Tidak ada sebab lain kecuali bersumber dari komponen memori ini. Namun, belakangan ada beberapa motherboard yang tidak memunculkan bunyi beep ini, sehingga kita harus memeriksanya lebih teliti melalui tampilan yang ada di layar. Periksa munculnya tampilan pembacaan memori di layar monitor sesaat setelah PC kita nyalakan. - Power Led Menyala, Komponen IDE Tidak Terdeteksi.
Jika lampu power menyala, tetapi komponen IDE tidak terdeteksi setelah melakukan POST maka masalahnya adalah kemungkinan kabel atau listrik yang menyuplai periferal IDE seperti harddisk dan CD/DVD drive bermasalah. Kemungkinan masalah yang lain,periferalnya sendiri yang bermasalah.
Apabila masalah tersebut yang terjadi maka solusinya adalah periksa supply listrik dan kabel yang terhubung ke periferal. Sebelumnya pastikan dulu setting BIOS pada PC sudah diatur. Bila kesulitan mengatur setting BIOS, buatlah setting BIOS untuk pengturan ini bersifat auto detect dan masukkan setting pada posisi default. Periksa apakah kabel yang terhubung ke periferal sudah terpasang dengan tepat. Bila tetap tidak terdeteksi, masalah kemungkinan terletak pada harddisk atau CD/DVD drive yang terpasang.
0 komentar:
Posting Komentar